YEAHHH SI BENCONG KELUAR JUGAA!!!!!
Begitulah ekspresi saya ketika mendengar
Onadio Leonardo , (mantan) vokalis Killing Me Inside cabut dari grup ini.
Kenapa saya begitu tidak menyukai dia? Karena dialah yang mengubah karakter
Killing Me Inside 180 derajat, semenjak kesuksesan album debut KILLMS, A Fresh
Start For Something New(2008) yang waktu itu masih dimotori Sansan, dan Onad
sebagai bassist sekaligus backing vocal. Semenjak Sansan cabut dan bergabung
dengan Pee Wee Gaskins, posisi frontman diisi si lekong You Know Who,Lord Onad.
Sosok yang dari luar kelihatan super gahar, dengan tatto dimana-mana, dan
brewok yang ..ah saya terpaksa mengakuinya, cukup keren ini tapi suaranya dan gaya diatas panggung yang agak ngondek gimana gitu, tidak seperti
vokal band rock pada umumnya. Titik perubahan Killing Me Inside terjadi saat
rilis album self titled(2010). Disitu, KILLMS bertransformasi jadi Kangen Band
versi mendingan dikit. Single ‘Biarlah’ dan ‘Kamu’ menjadi puncak kekecewaan
fans fase awal KILLMS, tapi sebaliknya lahirlah generasi fans baru cuci-cuci
jemur-jemur ala Dahsyat. Mereka inilah fans garis keras Lord Onad hingga
akhirnya dia cabut dari KILLMS.
Ouch.., my lord.
Oke, balik lagi ke topik awal kita, yaitu
review album keempat Killing Me Inside yang berjudul REBIRTH. Yap, dua jempol
patut kita berikan pada band ini, karena bongkar pasang rutin personel tidak
menyurutkan niat mereka untuk terus maju dan memberikan musik yang terbaik. Dan
hasil jerih payah mereka terbayar sudah lewat rilis REBIRTH, walau saat tengah-tengah
pengerjaan albumnya mereka ditinggalkan sang Lord. Yah namanya juga Lord.
Suka-suka ‘beliau’. Dan saya girang sekali ketika akhirnya album ini rilis,
karena menurut gembar-gembor para personelnya, seperti Josaphat, mereka janji
akan kembali ke musik awal di album ini. Dan janji mereka benar-benar terbukti!
YIHA! Coba anda dengarkan single pertama mereka, ‘Young Blood’. Oh iya, saya
lupa menyebutkan nama pengganti sang Lord ya? Oke, namanya adalah Vira
Razak. Iya cewek, bener kok. Itu bukan
nama cowok. Imut-imut manis gitu. Pengen diemut deh. Hehehe. Yup, dia adalah
bagian dari perubahan Killing Me Inside. Tapi dia bukan Widi Vierra, dia tak
bisa screaming. Karena itu dia take clean vocal, dan bagian screamo dan growl
diserahkan pada Ruyde. ‘Young Blood’ adalah bukti dari janji-janji mereka,
tetap dengan musikalitas hebat ala jaman album pertama. Bahkan menurut saya, ‘Young Blood’ lebih
pantas disebut The Tormented 2 dibanding ‘For One Last Time’ di album One Reason(2012)
yang dinyanyikan oleh Lord dengan apik..errr.. Sayangnya judulnya kurang
sangar, apalagi kalau diterjemahin ke Indonesia. DARAH MUDA. Lah berasa dangdut
aja judulnya DARAH MUDA.Hehehe. Dan beranjak ke lagu kedua yang penuh kejutan
sebab ada suara Sansan disana. YUP, SANSAN. Sang mantan yang terkangen-able di
KILLMS ini berduet dengan Vira membawakan lagu ‘Fake’. Sansan memang tidak
ngescream disini, tapi powernya yang kuat memang sangat menonjol, membuat lagu
ini sangat keren! Vira dan Sansan mampu saling melengkapi.
Lagu-lagu lain bertema nostalgia yang patut
didengarkan antara lain ‘Never Surrender’ , ‘Leaving’, dan ‘Let It Go’. Banyak
ya? Memang, karena itulah komitmen mereka. Namun, mereka tak lupa menyajikan
pop manis peninggalan sang Lord dalam lagu ‘Kau dan Aku Berbeda’ dan ‘Hilang’.
Plus remake ‘Biarlah’ dari album self titled. Tentunya tanpa nuansa ngondek
ala-ala Lord. Amit-amit dah cyin.
Di setiap review seperti ini, saya selalu
menyertakan kritik saya. Namun, apakah album ini layak dikritik setelah saya
puji habis-habisan? Jika saya harus paksakan, dengan sangat terpaksa, telunjuk
saya bakal mengarah ke Lord Onad. HAHAHA, LORD ONAD, IYA!!! Setelah saya
mendengar lagu-lagu pop manis di album ini, tak bisa dipungkiri saya merindui
sang Lord yang menyanyikannya. Dia sudah meninggalkan ciri khas yang dalam
dalam setiap lagu pop mendayu ala KILLMS. Saya tidak menyalahkan Vira tidak
becus dalam membawakannya, tapi suara Vira terasa kurang berkarakter
dibandingkan Lord. Yap, LORD MEMANG BERKARAKTER. Makanya saya sebut dia LORD.
Yah, semoga saja Vira Razak cepat-cepat belajar ke Lord bagaimana cara menjadi
vokalis yang berkarakter. Hehehe sekian.
betul betul betul...
ReplyDeletemaaf lebay :D
Delete