Bajuri
(Ricky Harun) yang baru mendapat gusuran dari penjualan tanah warisan bapaknya
menghadapi beberapa masalah. Problem Bajuri semakin rumit setelah Emak (Meriam
Bellina) menuduh Bajuri akan kawin lagi. Sementara di pemancingan dengan tidak
sengaja Bajuri meledakkan empang dengan bom ikan yang didapat Soleh (Dimas
Gabra) dan Sahili (Aqshal Pradana) dari sebuah rumah kosong. Bajuri dan Ucup
(Muhadkly Acho) dituduh sebagai teroris setelah tas berisi bom tertinggal di
Bank, saat Bajuri mengambil uang.
Film
hasil adaptasi serial televisi memang selalu mengundang perhatian. Tak heran,
ekspektasi tinggi pun selalu menyertai film-film model seperti ini. Dan
tak jarang sebuah film flop karena terbebani ekspektasi tinggi dari
penggemarnya.
Namun, film arahan Fajar
Nugros ini terbilang cukup berhasil dalam memenuhi harapan para penggemar
serialnya yang haus akan sitkom yang menyegarkan seperti di era awal 2000-an.
Tokoh-tokoh ikonik yang menjadi ciri khas Bajaj Bajuri bisa ditampilkan lagi dengan
baik walau dengan orang-orang yang berbeda. Ricky Harun yang biasa berperan
sebagai manusia serigala di GGS(Ganteng Ganteng Sekong) dengan akting
yang...yaa begitulah...bisa menampilkan sosok betawi slengean yang asik dan
menghibur. Begitu pun Muhadkly Acho yang sudah saya kenal lama lewat panggung
stand up comedy di TV-nya Jokowi itu loh, dengan mengejutkan bisa memainkan
peran Ucup dengan sangat kocak. Begitu juga Meriam Bellina dan Eriska Rein, dan
penampilan khusus yang sangat menarik perhatian dari McDanny dan Randhika Jamil
yang begitu kocak sebagai duet maling bego yang dipimpin oleh wanita cantik
yang diperankan Nova Eliza.
Dari segi cerita, walaupun yang disajikan terkesan bertumpuk-tumpuk dan rancu, menurut saya, tapi semuanya tertutupi oleh akting yang maksimal dan eksplorasi komedi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Komedi yang seperti inilah yang membuat kita bisa tertawa lepas, tidak seperti halnya komedi yang ditawarkan di Comic 8. Keren dan sangat layak ditonton!
0 komentar:
Post a Comment