Tidak penting. 2 kata penuh makna ini senantiasa kita ucapkan kalau menyebutkan sebuah perbuatan yang tidak ada maknanya. Sebuah definisi yang berbanding terbalik dengan makna 'tidak penting' itu sendiri. Sebagai contoh, ketika anda melihat timeline twitter anda penuh dengan sampah twit tidak berguna, anda akan refleks berteriak dalam hati, "Tidak penting" atau "Ga penting lu ah". Sama saja. Atau, kalau ada teman yang suka melawak tapi garing, biasanya anda langsung nyeletuk "Garing lu!!!" atau "Ga penting ah lawakannya, mending kamu ikut stand up comedy, bisa lah ngalahin Fico juga!"
Atau satu lagi, saat anda membaca postingan ini dan menulis dalam kotak comment, "Ga penting lu ah Bang!!!"
Bosan dan tidak penting. Dua kata tadi(eh, atau tiga kata ya? Terserah lo Fico) menggambarkan situasi saya saat ini. Yah, daripada log in ke Twitter dan menulis "Bosan, an*ing!" atau "Ga penting lu ah", itu sampah, FYI. Lebih baik saya mem-post kegundahan hidup saya dalam blog ini. Seperti kata Raditya Dika, menulis itu buah dari kegundahan dan kegalauan. Kalau ini saya setuju. Daripada celotehan ini, "Ini ada tutup botol. Dan botolnya. Gue curiga mereka itu selingkuh." Saya curiga beberapa detik lagi saya akan bilang, "GA PENTING LU FICO!!!!"
0 komentar:
Post a Comment