Masalah transportasi yang terjadi di negara kita sudah semakin parah. Dan entah
kenapa, masalah ini tidak dapat terselesaikan dengan tuntas, padahal masalah ini
juga umum terjadi di negara lain, dan solusi termudah untuk memecahkannya adalah satu cara, yaitu ANGKUTAN UMUM.Dengan segala kendala maupun kelebihannya, negara lain dapat memaksimalkan peran angkutan umum menjadi solusi kemacetan yang ada di kota-kotanya. Contoh sempurna adalah Jepang. Orang-orangnya jarang sekali yang memakai kendaraan pribadi. Kebanyakan dari mereka memakai angkutan umum karena jauh lebih nyaman dan asik dibanding kendaraan sendiri. Nah, kenapa negara kita sampai sekarang belum menemukan solusi kendaraan umum yang nyaman, aman, murah, dan ramah lingkungan? Ada beberapa faktor yang menyertai masalah kendaraan umum ini.
1. Ego masyarakat golongan atas
Jelas, karena masyarakat yang mapan lebih memilih untuk memakai mobil
pribadi daripada berpanas-panasan dan berdesak-desakan dengan penumpang lain
di angkutan umum yang sama, walau kemacetan dan kendala yang dihadapi selalu sama.
2. Ketidaknyamanan mobil yang dipakai
Dari semua angkutan umum, khususnya angkot, mayoritas tidak memiliki fasilitas yang
memadai, seperti air conditioner, kursi yang nyaman, serta ruangan yang luas.
3. Ketidakramahan supir
Ini adalah permasalahan paling klasik. Supir angkutan umum (terutama angkot) suka
berbuat tidak sopan kepada orang-orang di jalan, terutama kepada cewek-cewek bening yang lagi jalan di dekat mereka. Walau tidak berbuat lebih jauh dari sekadar menggoda mereka, tetap saja ini sudah sangat mengganggu.
4. Ketiadaan fasilitas pemberhentian yang memadai
Fokus disini adalah angkot. Makanya kenapa angkot di Indonesia sering sekali ngetem
di tempat yang tidak seharusnya, tidak jarang di tengah jalan sekalipun. Itu karena tidak
ada ketentuan yang jelas bagi angkot dan penumpang dimana harus berhenti untuk bongkar muat penumpang.
5. Banyaknya kasus kriminal di angkutan umum
Ini adalah permasalahan paling baru. Berbagai jenis tindak kriminal sudah terjadi,
beberapa diantarnya yaitu pencopetan, hipnotis, pelecehan seksual, sampai pada tingkat
yang paling parah adalah pemerkosaan.
Ini semua bisa menjadi koreksi buat kita semua, baik buat pemerintah maupun buat
masyarakat agar peka dalam menghadapi setiap kondisi seperti ini. Bagi masyarakat,
menggunakan angkutan umum sangatlah menguntungkan karena dengan mengurangi penggunaan angkutan pribadi, kemacetan bisa diminimalisir. Selain itu, konsumsi bahan bakar bisa ditekan serendah mungkin. Bayangkan jika 4 juta penghuni kota Jakarta semuanya menggunakan angkutan umum, kemacetan pasti tidak akan ada lagi. Angka pencemaran udara pun rendah, dan bahan bakar bisa dihemat sejauh mungkin. Buat pemerintah, tidak ada salahnya untuk menganggarkan dana setidaknya buat renovasi seluruh angkutan umum yang ada, sehingga dengan investasi yang tidak seberapa ini bisa menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar bagi Indonesia. Amin.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete