Meringis, sakit membakar dada ini.
Betapa memalukannya bangsa kita.
Harga diri semurah sesiung bawang.
Betapa rendahnya bangsa kita.
Untuk sebuah kursi saja butuh seorang jalang.
Betapa hinanya bangsa kita.
Recehan hasil bumi kita diperebutkan orang lain.
Betapa lucunya bangsa kita.
Uang dijadikan Tuhan, Tuhan dijadikan dalil busuk.
Betapa busuknya bangsa kita.
Firman Tuhan hanyalah sebatas buku di atas kepala-kepala mereka.
Betapa kafirnya bangsa kita.
Tapi, tenang saja, kawan.
Itu semua hanyalah angin lalu.
Semua kesalahan mereka ada di pundak kita.
Kita masih muda, beda, dan berbahaya.
Kita adalah IndONEsia.
Kita satu, bersatu untuk satu tujuan.
Satu langkah.
Untuk menjadi Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment