Sekitar jam 1 malam, 4 jam semenjak masing-masing dari kita
mengerjakan tugasnya masing-masing, terdengar suara sayup sayup dari luar kamar.
Apakah itu?
Aku menempelkan gelas kaca yang berada di meja di tembok,
untuk mendengarkan kegaduhan itu. Aku samar-samar mendengar ada beberapa orang
yang berteriak-teriak tepat di balik pintu kamarku. Aku tak tahu apakah Rachel
dan Naya juga mendengar suara itu, karena yang pasti mereka berjanji akan
menyelidiki rahasia di tempat kemarin itu sampai larut malam.
Aku terus menyimak
semuanya, sampai kemudian suara benda terjatuh menghentikan semua suara-suara
itu. AKu terkesiap, dan hamper terjatuh dari tempat tidurku.
Jantungku berdegup kencang. Aku hanya bisa diam, mencegah
agar mereka tidak mendengar apa yang sedang kulakukan.
Tap.Tap.Tap.
Setelah suasana menghening, aku pun perlahan melangkahkan
kaki menuju kea rah pintu. Setelah dengan begitu berhati-hatinya, aku menempelkan
telinga ke daun pintu. Ah, tidak ada apa-apa, pikirku. Aku pun memberanikan
diri membuka pintu, dan melihat sekeliling.
Ah, syukurlah. Tidak ada seorang pun diluar. Bekas-bekas
benda yang mencurigakan pun tidak ada. Setelah menghela napas panjang, aku pun
kembali ke kamar.
Kejadian itu sedikit membuat efek penahan tidur dari kopi
yang kuminum tadi perlahan menghilang. Segera, kantuk pun menyerang. Aku mengambil
posisi ternyaman buat tidur, dan aku pun terlelap dalam ketidaksadaran dan
kepeningan.
Saat itu adalah jam tiga malam.
Sekarang adalah jam 8 pagi.
AKu baru terbangun jam segini. Tak biasanya. Apa kabar yang
lain? Rachel dan Naya? Oh, ternyata mereka sudah duluan, dan gawatnya pagi ini
rencananya bakal ada kunjungan ke situs purbakala yang ada di pusat kota
Messina. Mati aku, belum siap apa-apa!
Tanpa mandi, tanpa gosok gigi, dan tanpa ganti baju, aku pun
buru-buru ke bis tempat semua teman sudah berkumpul, menuju ke pusat situs
purbakala itu.
Syukurlah, bis belum berangkat. Sepertinya ada yang lupa
nih. Seketika, Rachel berteriak, ‘Der, celana kamu Der, CELANA KAMU!!!’
Aku baru menyadari, aku masih memakai celana boxer. Ah,
shit. Segera aku kembali ke kamar untuk menyelesaikan urusan ini.
0 komentar:
Post a Comment